Dalam sebuah kitab agama, saya pernah membaca
tentang rutinitas sehari-hari seorang ulama besar pada masanya selama
bulan Ramadhan. Karena beliau adalah seorang alim, maka amalannya
mungkin akan sangat sulit untuk diikuti dan ditiru orang awam seperti
kita. Karenanya saya berinisiatif membuat modifikasi sedemikian rupa
sehingga pola pengaturan waktu yang dibuat ulama tersebut bisa ditiru,
namun tetap tidak terasa memberatkan bagi orang kebanyakan.
Setelah selesai berbuka puasa dan shalat
magrib secara berjamaah, sebaiknya menyempatkan diri walau sebentar
untuk membaca Al-Quran. Waktu itu bisa dipergunakan untuk melanjutkan
tilawah yang sudah ada, atau untuk membaca surat-surat dan ayat-ayat
khusus yang memiliki fadhilah tertentu, sebelum kemudian bersiap-siap
untuk melakukan shalat Tarawih di masjid. Usahakan agar bisa melakukan
shalat Tarawih secara berjamaah di masjid setiap malam agar syiar
Ramadhan bisa lebih terasa. Biasanya sesudah pelaksanaan shalat Isya
atau sesudah shalat Tarawih akan ada sedikit taushiah. Maka sebaiknya
kita menyimaknya dengan baik, karena diluar Ramadhan belum tentu ada
kesempatan untuk bisa mendengarkan ceramah agama sesering dan serutin
selama bulan puasa.
Selepas Tarawih, sempatkanlah bertadarrus
minimal satu juz saja, karena membaca Al-Quran adalah amalan yang sangat
digalakkan selama berpuasa, apalagi di waktu malam. Selama malam-malam
Ramadhan biasanya ada yang bertadarrus di masjid atau menasah sampai
menjelang waktu sahur. Itu bisa membantu memotivasi dan menjaga semangat
kita dalam bertilawah di rumah. Selanjutnya segeralah beristirahat dan
mempersiapkan diri untuk bangun sahur. Jika terbangun untuk sahur satu
jam sebelum imsak misalnya, maka pergunakan setengah jam untuk shalat
Tahajjud dan setengah jam lagi untuk makan sahur. Jika diberi taufik
untuk bangun lebih awal, maka kita bisa mempergunakan waktu yang lebih
panjang untuk bertahajjud.
Selepas makan sahur, sambil menunggu shubuh
teruskan membaca Al-Quran atau berwirid hingga azan berkumandang.
Sebaik-baik zikir diwaktu sahur adalah membaca istighfar, karena
disebutkan dalam Al-Quran bahwa salah satu ciri orang yang shalih adalah
mereka memohon ampunan (istighfar) diwaktu sahur. Kemudian tunaikan
shalat Shubuh secara berjamaah lalu lanjutkan dengan berzikir dan
berwirid hingga terbit matahari.
Bagi yang libur bekerja atau belajar selama
bulan Ramadhan, manfaatkanlah waktu pagi hari sampai Dhuhur dengan
menyelesaikan berbagai pekerjaan dan target-target harian. Setelah
Dhuhur gunakan waktu untuk beristirahat sekitar satu atau dua jam,
kemudian bangun dan bersiap-siap untuk mengerjakan shalat Ashar. Sambil
menunggu azan Ashar sebaiknya mempergunakan waktu dengan melanjutkan
tilawah Al-Quran.
Selepas Ashar berjamaah, lanjutkan dengan
berzikir kemudian gunakan waktu sampai menjelang berbuka dengan
mengobrol atau jalan-jalan. Perlu diingat bahwa saat menjelang ifthar
adalah salah satu waktu makbulnya doa, maka sebaiknya memperbanyak
berdoa sebelum berbuka puasa.
Pada bulan-bulan biasa, bagi kita orang awam
amalan seperti ini pun akan terasa berat. Namun dengan keberkahan
Ramadhan dan nuansa ibadat yang sangat kental selama bulan ini, insya
Allah rutinitas seperti ini tidak akan terasa begitu berat jika disertai
dengan kesungguhan dan niat yang tulus untuk memanfaatkan momen
berharga ini sebaik-baiknya.
+ komentar + 1 komentar
Ya allahandai aku bisa dalam pekerjaan ku... indah rasanya, makasih atas info nya...
Post a Comment